Posted in Non Review

Book Kaleidoscope 2015 – Day 5: Top Five Most Favourite Books

Seperti biasa, tema 5 buku terfavorit selalu jadi yang paling sulit. Bingung mau pilih yang mana.

Akhirnya setelah merenung sebentar, saya putuskan 5 buku terfavorit yang saya baca di tahun 2015 adalah sebagai berikut :

5. Fyre by Angie Sage

Buku terakhir dari seri Septimus Heap. Setelah bertahun-tahun bersama Septimus, rasanya jadi kangen-kangen gimana gitu saat membaca buku terakhirnya.

Untunglah sepertinya seri Septimus Heap ada sekuelnya lagi. Diceritakan dalam sudut pandang generasi berikutnya. Jadi penasaran. Semoga tetap selucu Septimus dan kawan-kawan 😉

4. The Doomsday Code by Alex Scarrow

Buku ini seru sekali. Setting waktunya terasa begitu nyata. Kisahnya ada di zaman Raja-Raja Inggris tempo dulu. Bikin deg-degan. Gaya pemecahan misterinya keren. Sooo science. Salah satu buku yang bakalan saya reread lagi dan lagi. *kalau timbunan sudah habis* XD

3. The Whispering Skull by Jonathan Stroud

Iyaaa, saya suka Lockwood. Bukan hanya karena dia digambarkan sebagai pemuda keren, tapi juga karena kemampuan mengendalikan dirinya yang mengagumkan. Sesuatu yang masih harus saya asah sampai sekarang agar tidak malu-maluin XD.

Meskipun menurut saya The Whispering Skull masih kalah seru dibandingkan buku pertamanya, tapi tetap saja, asal ada Lockwood, maka saya suka, #eeeh.

2. Stardust by Neil Gaiman

Peluk sayang buat Stardust karena telah berhasil mengembalikan semangat saya yang menurun karena beban pekerjaan. Setelah membaca Stardust, somehow, saya merasa seperti Tristan yang sanggup membawa pulang bintang jatuh untuk orang tersayang ♥~(‘▽^人)

1. Day of The Predator by Alex Scarrow

Ini … buku … membuat saya hampir tidak tidur semalaman. Seru sekali, sampai mau menangis rasanya, *lebay*.

Di sini, saya kagum sekali dengan Liam. Bagaimana cara dia mengambil keputusan yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Di suatu tempat dan waktu yang jauh dari mana-mana. Dimana nyawanya sendiri juga terancam.

Fiuuhh, baca sendiri deh bukunya dan rasakan bagaimana serunya. Yang pasti, The Day of The Predator adalah buku terfavorit saya di tahun 2015 XD

 ***

Oke, merekalah Top Five Most Favourite Books pilihan saya. See you next year (≧^◡^≦)

Posted in Non Review

Book Kaleidoscope 2015 – Day 4: Top Five Book Activities

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tema Book Kaleidoscope hari keempat saya isinya tentang resume kegiatan baru dalam aktivitas online sebagai book lover 😀

So, ini dia:

5.  Gagal (lagi) hampir di semua Reading Challenge

Tahun 2015 tadi, saya lagi-lagi gagal menuntaskan reading challenge yang saya ikuti, kecuali 3 sepertinya.

Total ada 6 reading challenge yang saya ikuti. Mereka adalah 2015 Reading Challenge Goodreads, Indonesian Romance Reading Challenge (IRRC) 2015, New Author (NA) Reading Challenge 2015, Lucky No. 15 Reading Challenge, Children’s Literature Reading Project (CLRP), dan Asia and Pacific History Reading Challenge 2015.

Kecuali Lucky No. 15, dan Asia and Pacific History RC serta CLRP yang masih berjalan, saya gagal total. Mungkin tahun ini saya tidak ikut RC apapun selain RC Goodreads 2016 dan Proyek Baca Buku Perpustakaan saya sendiri. Mungkin saja sih, ahaha.

4. Jadi Host Proyek Cinta Perpustakaan

Ini sebenarnya proyek pribadi, gara-gara saya sebentar lagi pindahan ke kota lain, yang otomatis membuat saya tidak bisa lagi sering-sering ke perpustakaan kota favorit saya. Jadilah akhirnya saya mengadakan proyek untuk membaca sebanyak mungkin buku-buku yang ada di perpustakaan tersebut sebelum saya pindah.

3. Dapat Tanda Tangan dari Penulis

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya dapat buku bertanda tangan. Tapi sebelum-sebelummnya, saya hanya dapat tanda tangan yang ditujukan secara umum, bukan secara khusus.

Nah untuk tahun ini, untuk pertama kalinya, saya mendapatkan tanda tangan penulis yang ditujukan untuk saya. Yah ini sebenarnya hasil nodong penulisnya sih, ahaha.

_20151114_184630

 

2. Dapat Buku Gratis

Mengabadikan buku-buku gratis yang saya dapat di tahun 2015. Berikut list-nya:

  1. Cerita Buat Para Kekasih by Agus Noor — buntelan BBI 2015
  2. Misteri Soliter by Jostein Gaarder — hadiah dari Zelie @ Book-admirer
  3. Sang Nyai 1 by Budi Sardjono — buntelan BBI 2015
  4. Sabtu Bersama Bapak by Adhitya Mulya — Secret Santa 2015
  5. 100-Year-Old Man Who Climbed Out The Window and Disappeared by Jonas Jonasson — Secret Santa 2015

Jauh berkurang daripada tahun lalu. Saya memang tidak banyak mengikuti GA dan sebagainya. Semoga tahun ini saya bisa mendapat lebih banyak buku gratis lagi. Amiiin 😉

1. Menemukan Teman Goodreads di Kota Kecil yang Sama

Menerima friend request dari teman-teman di pulau Jawa, atau di kota-kota besar di Kalimantan itu biasa. Tapi kalau ada friend request dari teman di kota kecil di Kalimantan Selatan seperti kota Amuntai merupakan sesuatu yang baru bagi saya.

Saya sudah—kalau boleh lebay—terbiasa sendiri di kota kecil ini. Cukup kaget juga saat ada friend request dari teman satu kota.

Well, sayangnya, saat itu saya sedang sibuk-sibuknya karena dapat tugas di luar kota. Jadi kemarin, setelah friend requestnya saya terima, saya lupa namanya dan lupa untuk stalking balik. Semoga nanti saya berhasil menemukan nama akunnya kembali. Mungkin nanti kami akhirnya bisa mengadakan kopdar sendiri. Dan punya grup Goodreads Amuntai atau BBI Amuntai. Semoga ^_^

 ***

Oke, ini Book Kaleidoscope hari keempat saya untuk tahun 2015. Sampai jumpa di hari kelima besok yaa (≧^◡^≦)

Posted in Non Review

Book Kaleidoscope 2015 – Day 2: Top Five Most Memorable Quotes

Book Kaleidoscope 2015 hari keduaaaa   \^_^/

Hari ini temanya adalah Top Five Most Memorable Quotes. Dan berikut kutipan-kutipan pilihan saya tahun 2015.

5. Winterlicht by Melina Marchetta

“Sir Topher dan Finnikin menyusun rencana dengan cermat. Jelaslah mereka bukan golongan rakyat Lumatere yang hanya diam meringkuk di kemah penampungan, sambil menunggu pertolongan yang akan membawa mereka kembali ke Lumatere. Mereka juga bukan golongan orang yang berkhayal bahwa Trevanion, Kapten Pasukan Keamanan, akan datang menyelamatkan mereka. Finnikin tahu benar, perlu strategi untuk menyelamatkan rakyat Lumatere. … Dan mereka selalu punya rencana, Bukan mimpi.”

(WInterlicht, hlm. 53)

Kutipan ini adalah satu-satunya hal yang saya sukai dari Winterlicht. Jujur saya tidak terlalu suka dengan ceritanya. Tapi kutipan ini memorable karena cukup menohok.

Pengingat yang baik kalau kadang, mimpi saja memang tidak cukup 😉

4. The Sword of Shannara by Terry Brooks

“Jerle Shannara justru tidak siap menerima kenyataan yang dia terima. Memang mungkin tidak ada cara yang bisa membuatnya cukup siap menghadapi hal itu sebelumnya. Kita membuat terlalu banyak batasan untuk dapat benar-benar jujur dengan diri kita sendiri”
(The Sword of Shannara, hlm 787)

Kekurangan fatal Jerle Shannara adalah ketidakmampuannya untuk mengakui kalau dia tidak sempurna. Tidak tanggung-tanggung, hal itu membuatnya mati konyol.

Saya rasa kutipan ini perlu diingat kalau kita sedang disalahkan oleh orang lain, sementara kita tidak merasa melakukan salah apa-apa. Mungkin kita perlu melihat dari sudut pandang yang berbeda dulu. Belajar merasakan dari sisi orang lain, untuk bisa jujur kepada diri kita sendiri kalau kita memang melakukan kesalahan.

3. Aleph by Paulo Coelho

“Kita tidak seperti yang orang lain harapkan. Kita adalah orang yang sesuai dengan keputusan kita sendiri. Memang mudah saja menyalahkan orang lain. Kau bisa menghabiskan seluruh hidupmu menyalahkan dunia, namun kesuksesan atau kegagalanmu sepenuhnya tergantung pada tanggung jawabmu sendiri.”

(Aleph, hlm. 139)

Nah kutipan yang ini juga sangat menohok. Meskipun kadang kita bisa punya alasan untuk menyalahkan orang lain untuk kegagalan yang kita alami. Kalau dipikir-pikir, ujung-ujungnya tetap saja kita yang salah.

2. Heidi by Johanna Spyri

“…. Oh how I glad I am that God did not let me have at once all I prayed and wept for! And now I shall always pray to God as she told me, and always thank Him, and when He does not do anything I ask for I shall think to myself, It’s just like it was in Frankfurt: God, I am sure, is going to do something better still. So we will pray every day, won’t we, grandfather, and never forget Him again, or else He may forget us.”

Pelajaran yang manis dari Heidi. Untuk selalu mengingat bahwa kadang Tuhan tidak mengabulkan apa yang kita inginkan karena Dia punya rencana yang lebih baik untuk kita.

Sesuatu yang sangat sering saya lupakan. Dan memilih untuk bertingkah seperti anak manja yang ngambek karena apa yang dia inginkan tidak dikabulkan.

1. Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan by Trenton Lee Stewart

“Kau benar, Mr. Benedict,” Kate berkata dari kursi belakang mobil station wagon. “Segalanya akan lebih menyenangkan jika kita tidak lagi marah. …”

(Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan, hlm 424)

Orang yang paling kuat sebenarnya adalah orang yang bisa mengendalikan amarah. Kutipan yang sesuai dengan pesan Baginda Rasulullah.

Tapi susah ya? Saat ada kejadian yang membuat saya marah, saya lupa untuk tidak marah. Perlu bantuan waktu untuk meredakannya.

Dan kadang kalau rasa marahnya dilampiaskan, perlu rasa menyesal bahwa seandainya saja tadi saya tidak marah, maka seperti kata Kate, segalanya akan lebih menyenangkan.

***

Oke, itulah Top Five Most Memorable Quotes pilihan saya untuk tahun 2015. Sampai jumpa di hari ketiga dengan tema yang berbeda (≧^◡^≦)

Posted in Non Review

Book Kaleidoscope 2015 – Day 1: Top Five Book Boy Friends

Saya hampir lupa kalau tahun 2015 kemarin saya tidak membuat post tentang Book Kaleidoscope. Biasanya Book Kaleidoscope di host oleh Mbak Fanda @ Fanda Classiclit. Tapi sepertinya tahun ini tidak ada ya? Atau saya yang kelewat? Baiklah, kalau gitu saya buat sendiri saja deh, #eeeh.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari pertama untuk Book Kaleidoscope bertema Top Five Book Boy Friends. Naahh…ini dia yang membuat saya jadi teringat dengan Book Kaleidoscope. Soalnya tahun ini saya punya tokoh cowok favorit dan tidak sabar untuk menobatkannya (yaelah menobatkan) menjadi Book Boy Friend nomor 1 (‘▽’ʃƪ) ♥

So, langsung saja ya. Mari kita tengok siapa yang beruntung terpilih sebagai Book Boy Friends saya tahun ini. Cekidot XD

5.  Luc in Pizza, Love, and Other Stuffs That Made Me Famous

(image source)

… tetapi kata-kataku lenyap dari lidahku saat seorang cowok berjalan ke arah kami … seraya tersenyum. Dia seksi, jenis seksi yang bisa membuatmu gugup. Dia tampak lebih muda daripada sebagian besar murid NCA, mungkin hanya beberapa tahun di atas kami. Tubuhnya tinggi dengan rambut cokelat acak-acakan dan mata biru yang menghujam. Kulitnya kecokelatan-madu. Ada sesuatu yang juga menarik tentang bibirnya. Dia mengantre di belakangku, dan aku juga Shelby saling bertatapan, mata kami membelalak.

“Halo Mark,” katanya kepada seorang siswa lain yang sedang menyendok mac ‘n’ cheese. Olala … dia memiliki aksen Eropa yang seksi.

(Pizza, Love, and Other Stuffs That Made Me Famous, hlm 91)

Naaahh, salahkan tokoh utama cewek dari buku ini yang membuat saya jadi ikut-ikutan naksir Luc. Kalau membayangkan cowok seksi, rambut cokelat acak-acakan dan mata yang menghujam, saya kok jadi ingat Aaron Johnson (waktu dia masih muda) ya?, ahaha.

4. Jack in Wonder

(image source)

Saya lupa bagaimana deskripsi Jack. Kalau tidak salah Jack itu anak SMP berambut pirang ya?. Saya bingung siapa yang cocok jadi Jack. Dalam bayangan saya sih, Jake itu seperti Tommy Knight, tapi dalam versi yang lebih blonde mungkin.

Yang pasti, seperti yang pernah saya tuliskan di review Wonder, saya suka Jack karena keberaniannya untuk meminta maaf. Keren banget. Jadi ingat dulu waktu SMP saya pernah bertengkar hebat dengan teman saya dan saya tidak berani duluan minta maaf. Padahal pertengkaran itu kalau tidak salah terjadi karena kesalahan saya. Hahhah, jadi malu.

3. Artemis Fowl in Artemis Fowl

(image source)

Artemis Fowl ini tipe jahat-jahat baik gimana gitu. Jenius dan pemberani. Saya suka sekali (‘▽’ʃƪ) ♥. Kira-kira dek Asa Butterfield ini cocok ga ya merankan Artemis. Sepertinya wajah terlalu baik untuk jadi Artemis. Tapi dicocok-cocokan saja deh, ahaha.

2. Reynie in Persekutuan Misterius Benedict dan Dilema Sang Tawanan

(image source)

Diantara 4 anak jenius yang tergabung dalam Persekutuan Misterius Benedict, saya paling suka dengan kemampuan Reynie Muldoon. Dia tipe cerdas yang berpikir out of the box dan sering dijadikan tumpuan teman-temannya dalam mengambil keputusan.

Jujur saya bingung mencari tampang aktor yang cocok sama Reynie. Pas googling, nemu deh ilustrasinya, pas banget dah XD

1. Liam in The Day of The Predator

(image source)

Yah, karena namanya Liam, mau tidak mau saya jadi teringat Liam Payne kalau baca nama Liam, hahaha.

Liam ini sebenarnya anggota TimeRiders yang sudah muncul sejak buku pertama. Tapi saya baru suka Liam saat di buku kedua, The Day of The Predator. Di sana Liam benar-benar dilanda masalah besar, padahal dia baru saja direkrut jadi anggota TimeRiders. Dan dia satu-satunya anggota TimeRiders yang berasal dari jaman kuno.

Saat itu lah Liam menunjukkan kalau dirinya bisa menjadi pengambil keputusan yang hebat. Keren sekali deh pokoknya. Saya jadi jatuh cinta sama Liam (‘▽’ʃƪ) ♥ .

 

***

Oke, merekalah Top Five Book Boy Friends pilihan saya tahun ini. Besok berarti giliran Top Five Most Memorable Quotes.

See you tomorrow (≧^◡^≦)

Posted in Non Review

Book Kaleidoscope 2014 – Day 5: Top Five Most Favourite Books

2aae9-book-kaleidoscope-2014-button

Ehm, dan sama seperti tahun sebelumnya, saya banyak membaca buku lama tahun di tahun 2014 dan saya bingung mau memilih yang mana sebagai buku favorit. Setelah mikir-mikir lama, akhirnya pilihan saya jatuh ke lima buku berikut:

5. Black Beauty by Anna Sewell

Cerita tentang kuda yang sangat memorable. Rada bitter sweet gimana gitu. Perjalanan si kuda dari dia kecil sampai tua membuat hati campur aduk. Pasalnya, kehidupan si kuda juga berputar seperti roda. Kadang senang, kadang susah.

Yang mengagumkan, si kuda alias si Black Beauty ini sabar sekali jadi kuda *eh*. Saya jadi merasa kalah sabar sama dia. Dan memang ada akhir yang indah untuk orang (atau kuda)  yang sabar.

Bagus sekali Black Beauty, terima kasih telah mengajarkan sesuatu yang berharga bagi saya .*tepok-tepok pantat Black Beauty*.

4. The Tale of Despereaux by Kate DiCamillo

Nah, kalau Black Beauty mengajarkan tentang kesabaran, Despereaux si tikus mengajarkan tentang pentingnya memaafkan. Memaafkan itu susah sekali kan. Padahal kata Putri Pea, Putri yang dikagumi oleh Despereaux, memaafkan itu sebenarnya berguna untuk menyelamatkan hati kita sendiri.  Walaupun ceritanya suram bin kelam, tapi saya rasa saya berhasil menemukan cahaya di cerita ini. Terima kasih Despereaux. *elus-elus telinga Despereaux*.

3. Where Mountain Meets The Moon by Grace Lin

Masih cerita anak-anak. Sekarang ceritanya tentang Minli yang mengajarkan saya tentang pentingnya bersyukur. Meskipun hidup kita susah, tapi dengan bersyukur, maka hidup kita akan menyenangkan. Susah dipercaya ya? Well, Minli sudah mencobanya dan berhasil. Hayuk dicoba 😀

2. The Screaming Staircase by Jonathan Stroud

the_screaming_staicase_by_jonatahan_stroud_uploaded_by_irabooklover

Buku ini keren banget. Apalagi di bagian undakan menjeritnya. Wuih, saya seakan-akan bisa mendengar jeritan si undakan. Bagus banget deh pokoknya. Saking bagusnya saya sampai merinding disko, terutama di jam-jam yang kata Lockwood merupakan jam kemunculan para hantu. Huaaaaahhhhh……

1. Darke by Angie Sage

darke

Buku yang keren hadiah dari Secret Santa 2013 saya, Tammy @ Tea Time and Books 😀

Lanjutan dari seri Septimus Heap yang sudah lama saya tunggu. Septimus sekarang sudah cukup besar. Dia sudah merasakan ketenaran sebagai murid penyihir luar biasa sekaligus putera ketujuh dari putera ketujuh. Dan ini membuatnya agak sedikit merasa penting. Dan inilah yang diajarkan oleh Septimus kepada saya. Merasa diri kita luar biasa secara berlebihan ternyata tidak bagus juga. Bravo, Septimus. Terima kasih sudah menyadarkan saya. *tepok-tepok kepala Naga Septimus* #eh.

 ***

Oke, merekalah Top Five Most Favourite Books  pilihan saya tahun ini. Bagaimana denganmu? Silakan klik gambar paling atas untuk informasi lebih lanjut mengenai event ini ya.

See you next year (≧^◡^≦)