Judul: Syren | Seri: Septimus Heap #5Â | Pengarang: Angie Sage | Penerbit: Matahati |Â Edisi: Bahasa Indonesia, Cetakan Pertama Desember 2011, 623 halaman | Status: Owned book |Â Harga: Rp 39.500,- | Tempat beli: Online @ Penerbit Matahati | Tanggal beli: 19 Mei 2012 | Â Rating saya: 5 dari 5 bintang
***
Baca ulang Syren.
Waktu itu senang sekali mengetahui ketika Syren edisi Bahasa Indonesia sudah terbit. Tidak sabar membaca lanjutan petualangan Septimus paska perjalanannya di dalam Queste.
Melihat judulnya, sepertinya petualangan Septimus kali akan didominasi oleh laut. Benar saja. Gara-gara Nicko, kali ini mereka semua terjebak di dalam petualangan berbahaya dengan Syren.
Menurut Jenna, kakak pelautnya itu, sedikit gila. Setelah berhasil keluar dari Rumah Foryx, Â Nicko memaksa ingin melihat laut saat itu juga. NIcko memaksa menginap di loteng gudang jala bobrok di Pelabuhan Nomor Tiga, alih-alih kembali ke Kastil dan tidur di tempat yang hangat dan nyaman.
Ketika Septimus kembali untuk menjemput Nicko dan yang lainnya (Jenna, Snorri, Ullr dan Bettle ikut menemani Nicko), dia menemukan pesan dari Jenna bahwa mereka semua batal menginap di gudang jala dan berada di Kapal Cerys di Pelabuhan Dua Belas.
Septimus yang merasa lelah dan kesal jadi ngambek ketika Jenna, Bettle, Nicko dan Snorri memutuskan untuk pulang dengan kapal Cerys, yang kebetulan adalah kapal milik ayah Jenna, Milo Banda, seorang pelaut sok pamer yang menyebalkan.
Begitu ada kesempatan, Septimus langsung minta ijin untuk pulang. Septimus tidak peduli dengan peringatan Milo Banda yang mengatakan kalau sebentar lagi akan terjadi badai.
Tahu Septimus sedang uring-uringan plus tidak tahan dengan sikap sok pamer Milo, Bettle dan Jenna memutuskan untuk pulang bersama Septimus dan Spit Fyre. Sementara Nicko dan Snorri tetap pulang dengan Kapal Cerys.
Badai yang diramalkan Milo pun benar-benar terjadi. Baik Spit Fyre maupun Kapal Cerys tertimpa nasib buruk. Dan semuanya ada hubungannya dengan nyanyian Syren dan hantu jahat Tertius Fume.
Dibantu oleh Syrah, murid Magyk yang hilang 500 tahun yang lalu akibat Queste, Septimus dan kawan-kawan berusaha menggagalkan rencana si hantu jahat yang berniat untuk menguasai Kastil.Â
Cerita dibuku ini diawali dengan “segala sesuatu tampak berjalan buruk” dan diakhiri dengan “segalanya akan berjalan baik pada akhirnya”. Buku ini lumayan tebal, namun cerita petualangannya sangat menarik dan tidak membuat bosan. Satu-satunya kekurangannya adalah buku ini membuat tangan saya jadi pegal.
Stanley, tikus kesayangan Jenna, yang biasanya selalu muncul secara tidak terduga, tidak terlalu berperan di sini. Sementara Lucy Gringe berperan sangat cerdik dan sempat mendapat pandangan hormat dari Septimus dan kawan-kawan.
Jenna dan Beetle tetap menjadi teman setia Septimus dalam petualangannya. Dan di sini, Bibi Zelda dan Marcia sudah lumayan akur.
Petualangan Septimus dalam Syren sangat menegangkan. Terutama di bagian-bagian akhir. Awalnya semua masalah tampak sangat tidak berhubungan, tapi ternyata pada akhirnya semuanya saling terkait.
Cerita yang sangat bagus dan seru. It was amazing.