***
Selamat Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan Tahun 2018 \^_^/
Bulan September adalah Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan jatuh pada tanggal 14 September. Sebenarnya ada beberapa event lagi yang berhubungan dengan dunia literasi di bulan September ini. Menyontek dari kalender buku saya, event-event itu adalah International Literacy Day pada tanggal 8 September, International Right to Know Day pada tanggal 28 September dan International Translation Day pada tanggal 30 September.
Nah untuk memeriahkan bulan yang banyak event tentang bukunya ini, Female Blogger Banjarmasin (FBB) menantang anggotanya untuk menulis apapun yang berhubungan dengan buku lewat kegiatan FBB Kolaborasi-nya. FBB Kolaborasi adalah post kolaborasi bulanan yang diadakan khusus untuk anggota FBB dengan tema yang berbeda tiap bulannya. Ini pertama kalinya saya ikut FBB Kolaborasi karena bulan ini temanya pas dengan tema blog saya.
Sebenarnya saya bingung ingin menulis apa untuk Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan tahun ini. Ubek-ubek blog sebentar untuk mencari inspirasi, tiba-tiba saya jadi kangen aktivitas-aktivitas saya sebagai blogger buku sewaktu saya masih super aktif (baca: masih jadi jomblo pengangguran), so akhirnya saya memutuskan untuk bernostalgia sedikit tentang blog buku ini, *uhuk-uhuk*.
Saya punya blog buku karena…
Saya punya blog buku karena saya gemar membaca, *ya iyalah*. Sedikit cerita, saya gemar membaca karena Majalah Bobo. Waktu itu saya baru saja lancar membaca. Saya masih ingat cerita yang sangat saya suka waktu itu adalah cergam Bona dan Rong-Rong yang judulnya Festival Kacamata. Saya baca kisahnya berulang kali. Saya jadi pelanggan setia majalah Bobo sejak saat itu. Pokoknya suka banget deh. Sampai-sampai saat kuliah saya juga masih rajin membaca Majalah Bobo, haha. Sekarang setelah jadi emak-emak pun, saya masih suka, tapi sudah mulai jarang dan saya hanya membeli versi digitalnya di Gramedia Digital. Sedikit lebih mahal sih karena ada pajaknya, tapi lumayan bisa mengosongkan sedikit ruang di lemari buku saya.
Dari Majalah Bobo, saya lanjut membaca buku-buku perpustakaan. Waktu itu belum bisa beli buku sendiri. Mau beli juga pilihannya terbatas. Tidak ada toko buku sekelas Gramedia di kota kecil saya. Saya masih ingat dulu betapa besarnya keinginan saya untuk bisa mengoleksi buku-buku Goosebumps yang iklannya nampang di Majalah Bobo, hiks.
Akhirnya, saya jadi gemar juga ke perpustakaan. Silakan simak cuap-cuap lengkap saya tentang perpustakaan di sini. Kegemaran saya akan perpustakaan juga yang memberikan saya ide untuk membuat Proyek Baca Buku Perpustakaan di blog iniyang sudah berjalan sejak tahun 2015.
Awalnya saya adalah seorang silent reader…
Awalnya saya adalah silent reader. Setiap buku koleksi pribadi yang saya punya, saya simpan rapat-rapat, *evil laugh*. Saya tidak pernah membicarakan tentang buku yang pernah saya baca. Saya juga tidak pernah pamer kalau punya buku ini atau punya buku itu.
Yaaaah, bisa dibilang saya pelit sih. Tapi ini ada alasannya kok, *membela diri*. Banyak buku yang saya pinjamkan ke teman-teman saya kembali dalam keadaan lecek, bahkan ada beberapa yang sampulnya lepas. Somehow, itu memang wajar sih, bahkan terkadang, buku yang lecek itu adalah pertanda bagus kalau buku tersebut memang layak dibaca dan berhasil menjalankan fungsinya sebagai buku, *apacoba*. Ta..tapi, I love my books sooooooo much. Semua buku saya rawat dengan baik semampu saya. Kelipat dikit saja saya langsung merasa “sakitnya tuh di sini”, *lebay mode on*.
Nah, itu baru buku yang rusak sedikit, ada juga buku yang saya pinjamkan yang tidak kembali-kembali. Saya orangnya ga enakan. Saya tidak enak menagih kembali buku saya yang dipinjam oleh orang lain. Kebanyakan saya ikhlaskan saja bukunya. Kalau sudah begini, sakitnya tuh jadi di sini, *nunjuk hati sekaligus isi dompet, hiks*.
Sekarang…
Sekarang, sejak saya punya blog buku , saya mulai berani cuap-cuap tentang buku yang saya punya. Awalnya sih tidak sengaja. Waktu itu saya hanya iseng membuat program perpustakaan pribadi. Ketika browsing untuk mendownload gambar sampul buku, saya kebetulan menemukan situs Goodreads.
Goodreads adalah situs media sosial khusus pecinta buku. Wow, saya senang sekali waktu itu. Setelah mengubek-ngubek Goodreads, akhirnya secara tidak sengaja pula saya menemukan komunitas Blogger Buku Indonesia (BBI). Awalnya rada takut juga untuk bergabung, secara saya tidak pandai menulis. Etapi ternyata orang-orang di BBI sangat welcome. Saya senang sekali, karena kita semua satu passion. Apa yang kita omongin nyambung. Yang penting di BBI adalah kita suka membaca. Titik.
Wishlist, timbunan, giveaway, buntelan, meme, buku bertanda tangan…
Setelah mempunyai blog buku dan bergabung dengan komunitas, saya jadi mengenal istilah wishlist untuk buku-buku yang kita harap kita punya, timbunan untuk buku-buku milik kita yang belum kita baca, giveaway untuk kuis berhadiah buku, buntelan untuk buku gratis yang kita dapat dari penulis, penerbit ataupun sesama teman pembaca, meme untuk post bertema yang di post pada jadwal tertentu oleh para blog host, serta istilah-istilah lainnya dari dunia blog buku.
Oh iya, untuk pertama kalinya, saya juga mendapat buku bertanda tangan khusus untuk saya dari penulis Arie Fajar Rofian untuk buku karyanya yang berjudul Berikutnya Kau yang Mati, *serem amat yak* 😀
Saya juga pernah dapat souvenir cantik dari Wulan Murti karena saya yang pertama kali mereview bukunya yang berjudul Fireworks for Love.
Saya juga dapat tweet balasan dari A. Fuadi untik surat terbuka yang saya tulis untuk beliau di blog ini. Haduh senangnya \^_^/
Terus juga pernah menang giveaway international dari Goodreads untuk buku The Almond Tree. Waktu itu pak pos yang mengantar hadiahnya sampai senyum-senyum, “Ini paket dari London ya” katanya 😀
Dan yang paling tidak disangka-sangka, saya pernah memenangkan lomba resensi pilihan dari Gramedia Pustaka Utama untuk resensi The Child Thief dan resensi Hero. Walaupun ini sepertinya hanya pernah terjadi dua kali seumur hidup karena saya tidak pernah menang-menang lagi setelahnya, wkwkwkwk.
Hihihi, saya jadi … errrrr …. lebih termotivasi untuk menulis, padahal sebelumnya saya tidak berani mencoba. Awalnya isi post saya hanya terdiri dari beberapa paragraf. Sekarang sudah bisa lebih panjangan dikit, huehehe. Tapi jangan ditanya apakah sudah sesuai dengan PUEBI atau tidak. Atau apakah resensi buku saya sudah bisa dikatakan sebagai resensi yang baik atau belum. Kalian bisa baca dan rasakan sendiri, wkwkwkwkwk, *kena timpuk*.
At last…
Blog buku membuat saya menjadi lebih gemar membaca dan lebih gemar mengunjungi perpustakaan. Setiap selesai membaca sebuah buku, saya langsung menuliskan bagaimana pendapat saya setelah membaca buku tersebut di blog. Dan setelah menulis, saya langsung merasa kepingin membaca buku lagi.
Saya juga lebih sering berkunjung ke perpustakaan secara saya adalah host dari Proyek Baca Buku Perpustakaan XD
Jadi, silakan dicoba. Blog buku ampuh meningkatkan kegemaran saya akan buku dan perpustakaan dan siapa tahu ampuh juga untuk kalian.
Sebenarnya masih banyak kenangan-kenangan manis antara saya dengan blog buku ini, *peluk erat blog bukukuh*. Tapi kalau ditulis semua ntar kepanjangan, haha.
Apa cerita kalian di bulan gemar membaca ini? Yuk sharing. Silakan klik Mister Linky di bawah untuk memasukkan link kalian biar kita bisa saling blogwalking. Oh ya, saya juga mengumpulkan link peserta #FBBKolaborasi di Mister Linky ini. Silakan disimak tulisan-tulisan keren all about books versi anak-anak (emak-emak) FBB 😉
So, Selamat Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan Tahun 2018 ya. Semoga yang gemar membaca makin banyak dan pengunjung perpustakaan semakin membludak (*•̀ᴗ•́*)و ̑̑. Aamiin.