Posted in Non Review

Dare to Say! #10 – Seri dan Keki

Banner_OpiniBareng2015-300x187

 

daretosay

Opini Bareng BBI Januari 2015 Tema Ekspektasi

Betul kata Zelie @ Book-admirer, tema opini bareng bulan ini senada dengan ide Dare to Say!. So, ikut-ikutan Zelie, saya juga menggabungkan post untuk Opini Bareng dan Dare to Say! sekaligus. Hohoho 😀

Pada kesempatan kali ini saya ingin menuliskan tentang ekspetasi saya terhadap sebuah seri dilihat dari buku pertamanya. Ada beberapa seri yang pada awalnya saya tidak suka, tapi karena keki, saya meneruskan membaca dan akhirnya saya suka pakai bingits.

Ngomong-ngomong soal keki, saya masih belum bisa bebas dari rasa dongkol terhadap diri sendiri kalau tidak habis membaca sebuah buku. Yah, kalau sebuah buku sih mending, tapi keki saya juga berlaku untuk sebuah seri. Kalau tidak menamatkan sebuah buku atau seri, si keki ini akan berbisik ala tengkoraknya Lockwood dan mengatakan kalau saya payaaaaahhhhhhhh 😥 . Nah, kalau teman-teman punya tips untuk membungkam si keki ini supaya diam tolong beri tahu saya ya.

Saya belum bisa memutuskan apakah rasa keki ini berkah atau musibah 😀 . Tapi untuk kasus kali ini, saya anggap itu sebagai berkah. Kalau tidak karena keki, saya akan berhenti membaca seri Septimus Heap. Buku pertama Septimus Heap ini pengen minta dibanting. Terutama gara-gara testimoni yang bilang kalau Septimus Heap adalah the next Harry Potter.

Pas selesai baca, haduh mamaaa, beda sekali sama dunia Harry. Kalau dunia sihir Harry membuat saya ingin tinggal di sana saking menariknya, dunia Septimus Heap sebaliknya. Saya malah pengen jauh-jauh. Ditambah lagi dengan ilustrasinya yang sedikit menyeramkan. Saya jadi kecewa berat sama Septimus.

So, ekspetasi saya dengan seri Septimus Heap pada awalnya ga bagus. Begitu juga dengan buku kedua. Saya jadi pengen nangis karena perjalanan masih panjang. Tapi saat membaca buku ketiga. Wow, saya mulai suka dengan Septimus. Baca buku keempat, saya jadi suka sekali. Baca buku kelima, saya lagi-lagi pengen nangis, tapi kali ini karena saking serunya. Baca buku keenam, arrrghhhhh, saya jatuh cinta setengah mati. Baca buku ketujuh, saya galau karena harus mengucapkan selamat tinggal dengan Septimus dan kawan-kawan.

Yah, jadi begitulah. Saya bahkan sempat nge-reread buku 1 sampai 5 sebelum membaca buku 6. Padahal semua bukunya tipe bantal. So, untuk kali ini, saya harus berterima kasih dengan si keki.

Jadi rating awal saya untuk seri Septimus awalnya cuma 2. Dan setelah pertengahan sampai tamat ratingnya naik jadi 5 dari 5 bintang. Cheerss.

Dan bukan hanya seri Septimus Heap, si keki juga menolong saya waktu membaca seri Divergent dan Tunnels. Ya saya tidak suka dengan buku pertama Divergent. Kemungkinan karena saya membaca The Hunger Games, Delirium, dan Divergent secara berurutan. Dan malangnya Divergent berada di urutan ketiga sehingga kesannya suasana dystopia-nya dipaksakan dan hanya ikut-ikutan. Saya juga tidak suka dengan buku pertama Tunnels. Menurut saya apa yang dilakukan oleh Dokter Burrows konyol sekali. Will Burrows juga tidak bisa diharapkan sebagai pahlawan. Tapi ya seperti Septimus Heap, setelah mengenal kedua seri ini lebih jauh, saya jadi suka.

Oke, ini post saya untuk opini bareng tema ekspetasi dan juga untuk meme Dare to Say!-nya Zelie @ Book-admirer. Silakan klik gambar-gambar di atas untuk informasi mengenai kedua events ini yaa.

Have a nice day for you \^_^/

Posted in Non Review

Dare to Say! #9 | Frankenstein

Dare to Say

Yeap, bulan ini meme Dare to Say! hosted by Zelie @ Book-admirer kembali lagi \(^▽^@)ノ

Langsung saja ya, buku yang saya masukin ke Dare to Say kesembilan ini adalah bukunya Zelie, eh, maksudnya buku pinjem dari Zelie. Judulnya Frankenstein by Marry Shelley 😀

Continue reading “Dare to Say! #9 | Frankenstein”

Posted in Non Review

Dare to Say! #8 | Ebook from Kaskus

Hari ini tanggal 23. Dan tanggal 23 berarti waktunya untuk posting meme Dare to Say!

Daaaan…untuk Dare to Say! bulan ini saya berhasil posting tepat di tanggal 23. Dan bulan ini ada peningkatan. Kalau bulan sebelumnya saya posting di menit-menit terakhir, bulan ini saya posting lebih awal, hohoho.

Langsung saja ya, buku yang saya pilih untuk Dare to Say! yang kedelapan ini adalah 2 ebook dari kaskus yang direkomendasikan oleh kakak Pucuk Pisang.

 

Continue reading “Dare to Say! #8 | Ebook from Kaskus”

Posted in Non Review

DARE TO SAY! #7 | THE ALCHEMIST AND THE ANGEL

Tidak terasa sudah tanggal 23 lagi. Dan tanggal 23 berarti waktunya untuk posting meme Dare to Say!

Daaaan…untuk Dare to Say! bulan ini saya berhasil posting tepat di tanggal 23 meskipun posting-nya di menit-menit terakhir, hohoho.

Langsung saja, buku yang saya pilih untuk Dare to Say! yang ketujuh ini adalah buku The Alchemist and The Angel by Joanne Owen.

 photo the_alchemist_and_the_angel_zps6cbaf8b2.jpg

Continue reading “DARE TO SAY! #7 | THE ALCHEMIST AND THE ANGEL”

Posted in Non Review

DARE TO SAY! #6 | RUNNING FOR HOPE

Huaaaaaaaaah…telat lagi buat ikut Dare to Say! Sebenarnya meme Dare to Say! di posting bersama setiap tanggal 23. Untunglah link tools-nya dibuka selama satu bulan, jadinya saya masih sempat ikutan 😀

Buku yang saya masukkan untuk Dare to Say! bulan ini adalah buku Running for Hope by Dona Sikoembang. Buku ini bukan saja tidak sesuai dengan dugaan saya tapi juga membuat saya kena book hangover sampai hari ini.

Cover-nya keren, dilihat dari judul sepertinya ceritanya tentang perjuangan untuk meraih impian. Kebetulan saya lagi butuh banget buku-buku inspiratif. Biasanya buku-buku seperti ini akan mendapat rating tinggi dari saya. Apalagi kalau bukunya bisa kembali mengobarkan semangat saya untuk meraih impian. So, saya kasih rating awal: 4 dari 5 bintang

Daaaan, setelah selesai membaca bukunya, betul ceritanya tentang perjuangan meraih impian. Tapi….errrrr….spoiler sedikit ya ^_^,  meskipun berakhir bahagia, tapi menurut saya, tokoh utamanya tidak sepenuhnya berhasil meraih impiannya. Di sini — seperti kata sinopsisnya, yang baru saya sadari setelah selesai membaca bukunya — kita diajari untuk belajar menata hati ketika cita dan cinta tidak sesuai asa.

Buku yang inspiratif memang. Tapi tidak sesuai dengan dugaan saya sebelumnya. Saya kira bukunya bakalan mengobarkan semangat saya untuk mencapai impian seperti setelah membaca Negeri 5 Menara by Ahmad Fuadi atau Laskar Pelangi by Andrea Hirata atau 5 cm -nya Donny Dhirgantoro. Ternyata tidak. Somehow, setelah membaca buku ini, saya merasa diajari untuk bersiap-siap menerima kenyataan bahwa kadang impian memang tidak bisa mengalahkan kenyataan hidup.

So, rating akhir saya turun menjadi 3 dari 5 bintang. Yaahh, meskipun ratingnya turun, tapi saya tetap suka sama buku-nya kok. Soalnya cover-nya bagus *eh* dan ceritanya inspiratif dari segi yang berbeda 🙂

Dare to Say

OK, itu buku Dare to Say saya bulan ini. Bagaimana denganmu? Click the picture above for more information about this monthly meme yaa.

See you next month ^_^