Posted in Books, Fantasy, Jenny Nimmo, Ufuk

Midnight for Charlie Bone Review

midnight_for_charlie_bone_uploaded_by_irabooklover

Title: Midnight for Charlie Bone – Tengah Malam Bagi Charlie Bone | Author: Jenny Nimmo | Publisher: Ufuk | Edition language: Indonesian | Page: 407 pages | Edition: 1st Edition, Jakarta, November 2010 | Status: Owned book | Purchase location: Obral Buku Murah Perpustakaan Daerah Kota Banjarbaru 2014 | My rating: 4 of 5 stars

Sinopsis:

Charlie merasakan jemari bak cakar mencengkeram bahunya. Nenek Bone membungkuk di atasnya. “Katakan apa yang kau dengar,” desak Nenek Bone. “Suara-suara,” kata Charlie. “Rasanya seperti berasal dari foto ini.”

Akibat bakat ajaibnya, Charlie dikirim ke sekolah asrama Bloor’s Academy ketika berusia sepuluh tahun. Sekolah itu berisi ratusan murid yang sepuluh diantaranya adalah anak-anak berbakat ajaib, seperti Billy yang bisa berbicara kepada binatang dan Gabriel yang bisa mendeteksi perasaan pemilik benda yang disentuhnya.

Di Bloor’s Academy yang penuh misteri, Charlie menyelidiki hilangnya Emma, seorang anak perempuan yang diduga telah dihipnotis oleh Manfred Bloor, anak kepala sekolah. Bersama sahabat-sahabatnya, Benjamin dan Fidelio, Charlie berusaha mengungkapnya. Mampukah mereka memecahkan misteri tersebut? Selain itu, bisakah Charlie bertemu kembali dengan ayahnya, yang baru ia ketahui hilang, bukannya meninggal?”

Kehidupan Charlie Bone tiba-tiba berubah sejak dia tiba-tiba bisa mendengar suara dari sebuah foto. Ternyata Charlie termasuk anak yang diberkati. Gara-gara itu, Charlie pun dipaksa neneknya, Nenek Bone, untuk bersekolah di Bloor’s Academy, tempat dimana 10 anak-anak yang diberkati seperti dirinya berada.

Gara-gara foto itu pula, Charlie terlibat dalam misteri hilangnya seorang anak. Charlie bertekad untuk mengembalikan anak hilang tersebut ke keluarga aslinya. Dan ternyata Bloor’s Academy terlibat dalam hilangnya anak tersebut.

Bersama sahabatnya Benjamin dan juga teman barunya di sekolah, Fidelio, Charlie melakukan petualangan berbahaya untuk menyelamatkan si anak. Dalam petualangan itu, Charlie tidak sengaja mengetahui kalau ayahnya yang dikatakan sudah meninggal juga terkait dengan hilangnya anak itu, dan bahwa ayahnya ternyata hanya hilang, bukannya meninggal.

Berhasilkah Charlie, Benjamin, dan Fidelio mengembalikan si anak hilang ke keluarganya kembali? Sayangnya mereka bertiga tidak tahu kalau ada pengkhianat diantara teman-teman mereka. Dan mereka juga tidak menyadari kalau menyelamatkan anak tersebut juga berarti terlibat dalam perang keluarga yang sudah berlangsung selama ratusan tahun.

Asik, akhirnya bisa kembali membaca fantasi setelah beberapa minggu terakhir berkutat dengan romance yang bikin galau 😀 . Kisah petualangan Charlie Bone di kastil Bloor’s Academy lumayan seru. Membuat saya tidak sabar untuk terus membaca sampai akhir karena penasaran. Saking cepatnya saya membaca, saya jadi lupa beberapa hal penting seperti alasan kenapa judul bukunya Tengah Malam bagi Charlie Bone. Memangnya apa hubungannya tengah malam dengan Charlie? Halah. Seharusnya ini tidak jadi masalah sih, tapi kalimat diakhir buku jadi membuat saya berusaha mengingat informasi penting apa yang saya lewatkan sehubungan dengan tengah malam.

Dari awal saya sudah suka dengan cerita petualangan Charlie. Asyik, lucu, menghibur dan penuh dengan keajaiban. Belum lagi suasana kastil Bloor’s Academy yang membuat saya juga ingin sekolah di sana. Dengan mengabaikan kepala sekolah dan keluarganya serta ibu asrama tentunya.

Sayangnya bagian ending-nya, selain ujung-ujungnya membuat saya merasa pikun, saya juga merasa kurang greget. Saya berharap ada pertarungan yang seru, tapi ternyata…..aneh.

At last, selamat berpetualang di Bloor’s Academy bersama Charlie dan kawan-kawan. Ngomong-ngomong saya suka sekali sama Fidelio dan keluarganya. Hidup mereka ceria dan seperti tanpa beban. Rumah mereka senantiasa dihiasi dengan bunyi beragam alat musik. Kereeen.

And, 4 dari 5 bintang deh untuk Charlie.  I really liked it.

Author:

Love book and wanna study abroad to Holland

Leave a comment