Posted in Books, Cressida Cowell, Fantasy, Mizan Fantasi

How to Cheat A Dragon’s Curse Review

how_to_cheat_a_dragon's_curse_upluaded_by_irabooklover

Judul: How to Cheat A Dragon’s Curse – Bagaimana Cara Mengakali Kutukan Naga | Seri: How to Train Your Dragon #4 | Pengarang: Cressida Cowell |  Penerbit: Mizan Fantasi | Edisi: Cetakan I, Desember 2010 | Edisi bahasa: Indonesia | Status: Owned book | Beli di: Mizan Book Fair @ Rakha Amuntai | Tanggal beli: 6 September 2014 | Harga: Rp12.000 | Rating: 4 dari 5 bintang

Hmmm…kenapa ya saya bisa-bisanya lupa kalau saya punya buku keempat dari seri How to Train Your Dragon. Untung cepat sadar, hampir saja saya menamatkan How to Twist A Dragon’s Tale, buku kelima dari seri ini. Gara-gara kebanyakan timbunan nih, hehehe.

Sebelumnya, mari kita intip dulu sinopsis yang saya ambil dari cover belakang buku:

Sinopsis:

Jadi kepala suku itu nggak gampang lho, apalagi Kepala Suku VIking. Kepala Suku Viking itu — kata Stoick Agung, sang Kepala Suku Hooligan — harus seram, kejam, dan ganas.

Stoick Agung, menggadang-gadang putra tunggalnya, Hiccup Horendous Haddock III, menjadi kepala suku. Makanya Stoick nggak suka Hiccup berteman dengan Fishlegs, yang lemah, juling, dan sakit-sakitan. Hiccup harusnya berteman dengan Snotface Snotlout dan Dogsbreath the Duhbrain yang merajai kelas Kekejaman Tanpa Ampun.

Tapi, Fishlegs terkena kutukan Naga Kobra berbisa dan akan mati dalam 24 jam. Dan penawar satu-satunya adalah Sayuran-yang-Tak-Seorang pun-Berani-Menyebutkan-Namanya milik Norbert The Nutjob, sang Kepala Suku Histeris. Hiccup berada dalam dilema. Mana yang lebih mudah: Mengikuti nasihat ayahnya dan membiarkan Fishlegs mati merana? Ataukah nekat menyelinap ke wilayah Suku Histeris, suku yang dikenal paling kejam dan brutal seantero wilayah Viking? Sekali lagi Hiccup harus menjalani pilihan yang sulit untuk jadi pahlawan.

Kali ini Hiccup dan kawan-kawan belajar Perburuan dengan Anak Panah dan Busur Menggunakan Papan Ski ditengah musim dingin yang sedang melanda bangsa Viking. Saking dinginnya musim dingin kali ini, Lautan Cemberut pun membeku sehingga seluruh pulau di Kepulauan Dalam terhubung oleh lapisan es tebal.

Di tengah perburuan, seperti biasa, Hiccup dan Fishlegs mendapat masalah. Mereka tidak sengaja bertemu dengan Suku Histeris. Fishlegs yang biasanya penakut dan saat itu sedang kena pilek tiba-tiba mendapat Amukan Dahsyat. Fishlegs menantang orang Suku Histeris untuk berkelahi dan ini sama saja dengan bunuh diri. Tapi kecerdikan Hiccup berhasil menyelamatkan nyawa mereka berdua.

Namun, tidak hanya sampai disitu, saat perayaan hari Freya untuk menyambut datangnya musim semi, Fishlegs kembali kena Amukan Dasyat. Tidak tanggung-tanggung, Fishlegs mengejek Stoick Agung. Hiccup pun menyadari ada yang tidak beres dengan Fishlegs dan membawanya ke Wrinkly Tua untuk diobati. Ternyata Fishlegs bukan menderita flu biasa, tapi dia terkena gigitan Naga Kobra Berbisa yang mematikan.

Penawar dari racun itu hanya dimiliki oleh Suku Histeris. Nah lo, baru saja Hiccup dan Fishlegs mendapat masalah di sana, bagaimana caranya membujuk mereka untuk memberikan penawar itu. Untunglah ada Camicazi, anak perempuan dari Suku Bog-Burglar yang dengan semangat mengusulkan kepada Hiccup untuk mencuri saja penawar itu.

Wah…wah…wah, Hiccup jadi semakin bingung, tampaknya kali ini masalah yang dihadapinya banyak sekali. Belum lagi ada naga Doomfang yang berkeliaran di bawah lapisan es tebal di laut. Yang siap memecah es tersebut saat musim semi tiba dan mengincar siapapun yang cukup bodoh untuk berlayar di laut kekuasaannya.

Hmmmm….pelajaran yang saya dapat dari petualangan Hiccup kali ini adalah perbuatan baik tidak akan pernah sia-sia walaupun pada awalnya tampak sia-sia. Terus saya juga terkesan dengan betapa sayangnya Stoick Agung kepada anaknya walaupun anaknya tampak tidak sesuai dengan harapannya.

Problem klasik antara orang tua dan anak. Sang ayah ingin anaknya sesuai dengan keinginannya tapi sang anak ternyata punya kelebihan sendiri meskipun menurut sang ayah kelebihannya itu tidak berguna. Tapi saya senang dengan cara Hiccup. Dia tetap sopan kepada ayahnya dan berhasil membuktikan kalau dia adalah pejuang Viking yang hebat meskipun tidak mengikuti cara sang ayah.

Bukti nyata ya Hiccup. Agar orang tua kita bangga dengan kemampuan kita. Siip deh. Terima kasih buat pelajaran berharganya. So, 4 dari 5 bintang untuk Bagaimana Cara Mengakali Kutukan Naga. Dan salam cubit gemes untuk Toothless yang makin nakal. I really liked it 😀

Author:

Love book and wanna study abroad to Holland

Leave a comment