Posted in Books, Jostein Gaarder, Mizan

PERPUSTAKAAN AJAIB BIBBI BOKKEN REVIEW

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken by Jostein Gaarder and Klaus Hagerup

Title: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken | Author: Jostein Gaarder and Klaus Hagerup | Edition language: Indonesian | Publisher: Mizan | Pages: 282 pages | Status: Owned book | Date purchased: April, 21th 2011 | Purchase location: Book City Banjarbaru | My rating: 5 of 5 stars

  — menyambut ulang tahun Blogger Buku Indonesia (13 April) —

 — serta menyambut Hari Buku Dunia (23 April) —

…langsung kepikiran untuk membaca ulang buku Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken untuk tema baca bareng BBI buku tentang buku. Dulu buku ini sudah pernah di review di blog ini. Secara apa adanya tapinya.

Dan ini adalah review saya untuk reread Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken yang saya baca untuk kedua kalinya.

Dulu pas lihat judulnya, lihat covernya dan lihat sinopsis di belakangnya, tanpa pikir panjang saya langsung membeli buku ini. Menurut saya judul, cover, dan sinopsisnya keren. Walaupun setelah membaca, baru ngeh kalau Bibbi itu ternyata punya dobel ‘b’. Jadi Bibbi itu nama orang, bukan ‘bibi’ yang bernama Bokken seperti yang saya kira sebelumnya.

Buku ini menceritakan tentang dua orang sepupu, Berit dan Nils, yang tinggal di kota yang berbeda. Mereka menulis buku surat untuk saling berkomunikasi.

Buku surat itu didominasi oleh cerita tentang seorang perempuan tua aneh, yang memiliki mata bak piring, dan mempunyai buku robek-robek di dalam tas tangannya. Mereka bertemu dengan wanita itu saat mereka berada di Pondok Flatbre. Mereka sedang menulis sebuah puisi di buku tamu saat si wanita tua ikut melongok dan membaca puisi mereka.

Saat Nils bertemu lagi dengan wanita itu di sebuah toko buku, dia melihat wanita itu ngiler saat memandang buku-buku yang ada di rak. Lebih aneh lagi, wanita itu ikut membayari buku surat yang dibeli oleh Nils.

Ternyata bukan hanya Nils yang bertemu kembali dengan wanita itu. Berit juga. Rasa ingin tahu yang besar membuat Berit membuntuti si wanita sampai ke rumahnya. Di sana, Berit menemukan sebuah surat aneh yang memberi tahunya bahwa wanita tua itu bernama Bibbi — dan dia adalah seorang bibliografer. Surat itu juga menceritakan tentang sebuah perpustakaan ajaib dan sebuah buku yang katanya lebih berharga dari incunabula mana pun. Apa itu bibliografer dan incunabula? Berit tidak tahu.

Penyelidikan kedua sepupu itu berlanjut. Kocak sekali membaca buku surat mereka yang berisi dugaan konyol tentang siapa sebenarnya Bibbi Bokken. Namun, tidak sia-sia, penyelidikan mereka akhirnya mengarah ke dugaan tentang keberadaan sebuah Perpustakaan Ajaib.

Benarkah Bibbi Bokken mempunyai perpustakaan ajaib? Karena saat Berit masuk tanpa ijin ke rumah Bibbi, dia tidak menemukan satu buku pun di rumah Bibbi. Di mana letak perpustakaan ajaib itu? Dan mengapa pula disebut ‘perpustakaan ajaib’?

— dulu waktu pertama kali membaca buku ini —

…ikut deg-degan menebak siapa sebenarnya Bibbi Bokken. Imajinasi saya ikut berkeliaran sesuai dengan dugaan dua sepupu itu.  Sekarang saya sudah tahu siapa sebenarnya Bibbi. Jadi deg-degannya tidak ada lagi. Tapi pesan ‘cinta’ yang disampaikan oleh buku ini kepada dunia buku tetap terasa.

Banyak quote tentang kecintaan terhadap buku dan dunia penulisan yang membuat terharu. Salah satunya adalah ini:

Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku mengerti apa sesungguhnya buku itu. Sebuah buku adalah dunia ajaib penuh simbol yang menghidupkan kembali si mati dan memberikan hadiah kehidupan yang kekal kepada yang masih hidup. Sungguh tak dapat dibayangkan, fantastis, dan “ajaib” bahwa kedua puluh enam huruf dalam alfabet kita bisa dipadukan sedemikian rupa sehingga bisa memenuhi rak raksasa dengan buku-buku dan membawa kita ke sebuah dunia yang tak pernah berujung. Dunia yang selalu bertumbuh dan berumbuh, selama masih ada manusia di muka bumi ini.

Saya suka dengan ide Bibbi Bokken tentang perpustakaan ajaibnya. Selain dari letaknya yang di bawah gunung dan terlindung dari bencana alam (kira-kira di Indonesia bisa dibuat yang seperti itu tidak ya? Mungkin dibawah rawa atau di bawah hutan #keplaak).

Saya suka dengan ide Bibbi tentang “buku” mana yang layak untuk menempati perpustakaan ajaibnya. Sebuah buku yang katanya lebih berharga dari incunabula manapun di dunia.  Hmmm, buku apakah itu??? Penasaran??? Silakan baca sendiri bukunya ya 😀

PS: Jadi pengen nulis buku surat juga kaya Nils dan Berit. Sepertinya seru. Ada yang mau nulis buku surat juga dengan saya?  (≧◡≦)

PS: Review ini di post  untuk baca bareng BBI bulan April untuk tema buku tentang buku.

Author:

Love book and wanna study abroad to Holland

7 thoughts on “PERPUSTAKAAN AJAIB BIBBI BOKKEN REVIEW

  1. banyak juga yg baca bibbi bokken bulan ini 🙂 aku suka buku ini, termasuk ringan utk buku2 jostein yaaa…meski nama2nya agak susah diinget hihi

    Like

Leave a comment