Posted in Author, Fantasy, Genre, Mizan Fantasi, Publisher, Roderick Gordon

CLOSER (TUNNELS, #4) REVIEW

Closer (Tunnels, #4)Judul: Closer

Pengarang: Roderick Gordon & Brian Williams

Penerbit: Mizan Fantasi

Edisi: Cetakan I, November 2010

Jumlah halaman: 624 halaman

Harga: Rp79.500.- (Riyadh Banjarbaru)
My rating: 3 of 5 stars

Sinopsis
Setelah penyerangan mendadak oleh Will dan Elliot, kembar Rebecca terpaksa harus melarikan diri. Parahnya lagi, Rebecca Satu terluka. Rebecca Dua pun berusaha menyelamatkan saudaranya dan akhirnya berhasil tiba di suatu tempat yang penuh dengan pasukan Jerman.

Sementara itu, Chester dan Martha berhasil menuju permukaan bumi. Malang bagi Chester, begitu sampai ke permukaan, kelakuan Martha semakin menggila. Martha menyandera Chester untuk memastikan agar anak itu tidak kabur. Martha memberi makan Chester daging setengah matang yang ternyata adalah daging manusia dari pemilik rumah tempat Chester disandera. Meskipun kemungkinannya kecil, Chester berusaha mengirimkan sinyal kepada Drake untuk meminta pertolongan.

Jauh di pusat bumi, tempat di mana terdapat sebuah dunia baru dengan matahari yang bersinar sepanjang hari, Dr. Burrow masih menikmati kegiatan penelitiannya tanpa menyadari bahaya yang ada. Untung Elliot diam-diam sudah menyediakan tempat perlindungan untuk keadaan darurat. Sementara Will Burrow merasa terjebak di pusat bumi dengan ayahnya yang semakin tergila-gila dengan semua hal baru yang dia temukan.

Pasca penyerangannya yang gagal terhadap Styx, koloni bawah tanah mengerikan yang ingin menguasai topsoil, Drake mulai bangkit kembali. Drake berhasil selamat berkat seorang Styx pengkhianat yang ternyata adalah ayahnya Elliot. Drake menerima sinyal yang dikirimkan Chester dan berhasil menyelematkannya dari Martha. Chester pun akhirnya bisa pulang ke rumah. Sayangnya Styx telah melakukan Cahaya Gelap, semacam metode pencucian otak ala Styx, terhadap orang tua Chester sehingga mereka tidak mengenali Chester lagi.

Sementara itu dengan bantuan tentara Jerman, kembar Rebecca bersama pasukan Styxnya menuntut balas kepada Will. Will dan Dr. Burrow yang tengah asyik melakukan penelitian dengan mudah terkepung. Elliot berusaha menyelamatkan mereka dengan membuat kesepakatan dengan kembar Rebecca. Will dan Dr. Burrow akan ditukar dengan virus dominion, virus berbahaya buatan Styx yang digunakan untuk menghancurkan topsoil, yang berhasil direbut oleh Will dan Elliot dari si kembar beberapa waktu yang lalu. Dr. Burrow yang sudah buta dengan keadaan mengira percecokan mereka dengan kembar Rebecca hanyalah permainan dan jauh tidak penting dibandingkan penelitian yang tengah dilakukannya. Rebecca Dua yang sudah muak dengan Dr. Burrow akhirnya menembak ayah angkatnya itu. Elliot akhirnya terpaksa harus menyerahkan virus dominion kepada para Styx untuk menyelamatkan Will.

Will dan Elliot kembali ke permukaan dan bergabung dengan Drake dan Chester untuk menyelamatkan topsoil dari serangan Styx.

Kesan
Tidak ada yang salah dengan petualangan Will. Hanya saja setting petualangannya yang berada di bawah tanah, yang semakin lama semakin dalam saja, memberikan efek susah bernapas. Belum lagi dengan adanya koloni bawah tanah yang pintar, kejam dan menyeramkan. Ditambah dengan sikap Dr. Burrow yang begitu menyebalkan. Dan kelangsungan hidup topsoil yang bergantung pada pahlawan-pahlawan yang tampaknya kurang meyakinkan….ckckckck sebaiknya ambil napas yang panjang atau sedia masker pernapasan sebelum membaca buku ini.

Author:

Love book and wanna study abroad to Holland

2 thoughts on “CLOSER (TUNNELS, #4) REVIEW

Leave a comment